Minggu, 22 Februari 2015

Kehabisan Tinta

Untuk kamu yang mulai kehabisan tinta

Selamat siang kamu yang mulai kehabisan tinta. Iya tinta, sebuah cairan yang kau isikan pada pena lalau kau gunakan untuk menulis. Jujur aku mulai kehabisan tinta, tapi aku masih ingin menulis, hingga lahirlah surat ini.

Kau tahu, hari masih panjang, masih ada sekitar enam embar kertas kosong untuk kau tulisi surat lagi. Kecuali jika kau tak berkomitmen untuk menulis tiga puluh. Juga masih ada bertumpuk-tumpuk kertas kosong untuk kau kau tulisi puisi atau sajak atau sekedar cerita-ceritamu lainnya.

Tapi kini aku sadar, tinta itu terbatas kawan. Kau tahu, surat ini tak kutulis dengan tinta, surat ini kutulis dengan pensil. Iya pensil, sebuah alat tulis tanpa tinta. Walau hasilnya tak sehitam dulu, kuharap masih tetap sama rasanya.

Kawan, jika tintamu mulai habis. Kau bisa menggunakan pensil. Tak perlu tinta, hanya perlu diserut jika tumpul.

Intinya kawan, jangan berhenti menulis dengan beralasan kehabisan tinta. Basi!

Tertanda,
Aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar