Minggu, 02 Maret 2014

A Story With You

Pagi itu, aku masih terduduk basah dengan mata tertutup kain. Dengan lingkungan asing yang penuh daun kering.

Aku masih menikmati ksendirian, mencari kenyamanan dari hangatnya mentari. Menghangtkan pori-pori kulitku, agar tak menggigil lagi.

Lalu, seorang malaikat menghantarmu untuk duduk dengan punggungmu menempel dipunggungku.

Entah apa maksud malaikat itu? Tapi ia berhasil buatku canggung, sekaligus nyaman.

Kemudian malaikat itu pergi, meninggalkan kita berdua di tempat itu dengan mata tertutup kain.

Aku tak pernah sebahagia itu sebelumnya. Merasakan kau begitu dekat. Hangat. Merasakan jantung kita bergerak dalam satu nada. Seirama. Dua ketukan, dua ketukan dan berlanjut sama.

Bila aku tahu siapa malaikat itu, aku ingin mengatur lagi kejadian itu. Mengulangnya dengan pemain yang sama, dengan alur cerita yang sama. Hanya kali ini mereka tak menggunakan penutup mata, dan tidak saling memunggungi, berhadapan, berpelukan.

Bila ku tahu siapa malaikat itu.

Kenangan 7 Feberuari 2014.