Minggu, 31 Januari 2016

Gadis Ber-tas Biru

Pada Gadis Ber-tas Biru di Depanku

Hai kamu,

Kamu yang dulu pernah ku kirimi surat, namun tak terbalas.  Kau tak tau surat itu, mungkin tak tau, mungkin tak baca, mungkin tak peka.

Aku mengagumimu sejak awal kulihat mu. "ini malaikat," kataku dalam hati.

Sejak saat itu aku selalu berdoa agar kita dapat berkenalan. Hal itu dijawab Tuhan satu tahun kemudian. Kau tak tahu bahwa banyak kembang api yang meledak di tubuhku saat itu, saat kita berjabat tangan dan mengucap nama. Aku ingin lompat, namun takut kau sadar.

Malam itu, 23 januari tahun lalu. Aku berbahagia, sangat bahagia!
Tidak! Tidak hanya karenamu, namun karena Dia, yang kepada-Nya aku berdoa memenuhi doaku. Itu cukup bagiku, karena aku tak ingin berdoa lebih dari sekedar perkenalan bagi kita.

Ah cukup sudah. Seharusnya kau tahu ini adalah surat kedua untumu. Surat tanpa menanyakan kabar, karena kau selalu tersenyum saat kulihat.

Terimakasih.
Dan satu lagi, senyummu itu menawan.