Kamis, 04 Februari 2016

Gadis Kabut

Hai kamu, selamat siang. Sudah bebas?

Pasti kau bingung akan pertanyaanku itu. Aku hanya berangan, kapan kau dapat hadir dengan lepas dari siklus kabut. Ya kabut. Udara yang terlihat putih, dingin, dan hanya sejenak hadir.

Kapan? Kapan kau bisa lepas?

Ya, kau sudah tak dingin lagi. Kau bisa lepas dari itu. Saat kau datang, hanya udara putih yang menyambut hangat. Mungkin hangat, mungin aku sengaja melupakan dinginmu.

Kapan? Kapan kau tak hanya sejenak hadir? Kapan perjumpaan kita lebih dari sekedar mengucap nama, lalu saling bisu sambil berlalu.

Surat ini sejenak, seperti hadirmu yang masih selalu sejenak.

Tertanda,
Aku

1 komentar: