Jumat, 30 Januari 2015

Kelopak Bunga

#30HariMenulisSuratCinta Day #1-Untuk Kelopak yang Terlepas dari Tangkai

 

Hai kelopak yang terjatuh ke tanah!
Apa kabarmu? Kau tentunya tahu bahwa pertanyaan itu hanya sebuah formalitas saat menyapa, terserah mau kau jawab atau tidak.

Hai kelopakku, maksudku bekas kelopakku, kau seharusnya sudah mengerti posisimu. Kau sudah tak memiliki ikatan apapun pada ku sebagai tangkai. Kau sudah terlepas, mungkin karena kau hanya pernah layak lalu tak layak di kemudian hari.

Hai bekas kelopakku, kau tentunya;tahu bahwa dulu saat denganku kau bisa mekar, menghasilkan bunga yang indah. Tapi kau juga harus ingat bahwa itu dulu, kini kau sudah terlepas, karena memang batang tak bisa selamanya bersatu dengan kelopak.
Hai bekas kelopakku!

Sadarlah! Kau tak mungkin bisa menyudahi hidupku dengan kepergianmu. Kau tak 'kan mungkin bisa mencegahku hidup dengan kelopak lain yang lebih dapat dikatakan dewasa.
Namun, ini asumsiku, kau tak akan pergi dari tanah tempat kau jatuh dari tangkai, kau tak akan bisa lepas dariku. Hingga pada akhirnya kau akan kembali pada tanah di tempat kau jatuh.

Sekarang dengarlah!

Pergilah selagi masih sempat, aku tak mau kau kembali pada tanah ini. Aku tak mau mineral yang aku serap berasal dari sisa tubuh kelopakmu.
Pergilah! Jangan kembali! Ini pilihan.

Diriku,
Si Tangkai

-find me on @TimothyEdon

2 komentar: